Fungsi Unik Puyuh Jantan dalam Satu Populasi
Puyuh jantan dalam suatu populasi budidaya puyuh petelur, biasanya
dihilangkan. Selain hanya menambah jatah ransum pakan tanpa
produktivitas telur, juga telur yang mengandung embrio hasil dari
perkawinan lebih mudah busuk. Karena itu rata-rata peternak setelah
kelihatan dan menemukan puyuh jantan, lantas disembelih.
Namun ada satu teman peternak yang terus membiarkan saja puyuh jantan
dalam satu populasi peliharaan. Satu atau dua ekor saja dalam seribu
populasi. Saya kira dulu tujuannya untuk “memancing” puyuh betina agar
lebih terangsang dalam bertelur dengan suara kicauannya (yang tidak
seindah burung cucak rowo atau pun murai batu). Ternyata tidak begitu
tujuan temen saya dengan tetap memelihara puyuh jantan. Lantas apa
niatnya?
Secara umum kebiasaan beternak puyuh mungkin pendapat teman dengan
tetap memelihara puyuh jantan ini mungkin tidak bisa atau malah tidak
boleh dijadikan pedoman. Lebih sebagai pendapat pribadi.
Katanya, puyuh jantan bisa menjadi indikator kondisi kesehatan puyuh dalam satu koloni / populasi. Lho?
Iya begitu jelasnya. Jika terdengar suara kicau puyuh jantan, kemudian suara teriak-teriak bersahut-sahutan dari puyuh- puyuh betina sehingga begitu riuhnya, itu berarti kondisi secara umum puyuh-puyuh tersebut sedang nyaman dan riang. Tentu saja kesehatan dan bisa indikasi juga dari produktivitas yang bagus / baik.
Iya begitu jelasnya. Jika terdengar suara kicau puyuh jantan, kemudian suara teriak-teriak bersahut-sahutan dari puyuh- puyuh betina sehingga begitu riuhnya, itu berarti kondisi secara umum puyuh-puyuh tersebut sedang nyaman dan riang. Tentu saja kesehatan dan bisa indikasi juga dari produktivitas yang bagus / baik.
Comments
Post a Comment